Kacang hijau mudah tumbud dan tahan kekeringan, bahkan dapat berproduksi baik pada lahan marjinal (lahan yang kurang subur dan curah hujan rendah), namun dalam usaha taninya masih memerlukan teknologi yang optimal untuk meningkatkan kualitas dan produktivitasnya.
TEKNOLOGI BUDIDAYA UMUM
Benih : gunakan varietas unggul : murai, perkutut, kenari, sriti, fore belu
Pengelolaan tanah
a. pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak dilakukan oleh tanah (TOT)
b. pada tanah bertekstur ringan tidak perlu dilakukan pengolahan tanah
c. pada lahan kering (tegalan) pengolahan tanah dilakukan intensif, bersihkan dari rumput, cangkul hingga gembur (untuk tanah tegalan yang berat, pembajakan dilakukan sedalam 15-20 cm), buat petakan 3-4 m.
d. tanah tegalan bekas tanaman jagung, kedelai, atau padi gogo perlu pengolahan tanah minimal.
e. pemberian mulsa jerami kira-kira 5 ton/ha agar dapat menekan pertumbuhan gulma, mencegah penguapan air, dan perbaikan struktur tanah.
Penanaman
a. Waktu Tanam
Pada lahan sawah, kacang hijau ditanam pada musim kemarau setelah padi, sedangkan di lahan tegalan, lakukan pada awal musim hujan.
b Cara Tanam
Benih ditanam dengan cara tugal, dengan jarak 40 cm x 10 cm atau 40 cm x 15 cm, setiap lubang diisi 2 biji
Pemupukan
a. Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak perlu dilakukan pemupukan.
b. Pada tanah yang kurang subur dilakukan pemupukan 45 kg urea + 45-90 kg TSP + 50 kg KCL/ha
c. Bila ada, tambahkan pupuk organik, seperti pupuk kompos dan pupuk kandang.
Pengairan
Tanaman kacang hijau relatif tahan kering, namun tetap memerlukan pengairan terutama pada periode kritis pada waktu perkecambahan , menjelang berbunga, dan pembentukan polong.
Penyiangan
a. Lakukan penyiangan seawal mungkin karena kacang hijau tidak tahan bersaing dengan gulma.
b. Penyiangan dilakukan 2 kali pada umur 2 dan 4 minggu.