Nurvita Monarizqa |
Nurvita Monarizqa siswa kelas 11 Sekolah Menengah Atas Negeri I Teladan Yogyakarta menemukan sebuah alat yang digunakan untuk menghambat bau. Oleh Norvita alat penghambat bau ini dinamakan ALHAB. “ALHAB” hasil temuan Norvita ini juga keluar sebagai juara I Nasional kategori Young Inovator Award pada Lomba Karya Ilmiah Remaja (KIR) yang diadakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) baru-baru ini.
Dengan mengusung karya ini Norvita akan tapil di International Exibition for Young Inventor di Taiwan , sebuah ajang pameran dan lomba tingkat internasional tentang penemuan remaja, yang diselenggarakan tanggal 24-30 September 2008. Nurvita berangkat bersama ke-5 rekannya dari Indonesia dengan bidang lomba yang berbeda.
Ketika ditemui sesaat sebelum berpamitan dengan Walikota Yogyakarta Nurvita Monarizqa mengatakan keberangkatannya ke Taiwan untuk mengikuti lomba dan pameran karena dirinya meraih juara I Nasional untuk Young Inovator Award. Dijelaskan alat hambat bau temuannya dipasang pada saluran pembuangan air yang berada di kamar mandi. Alat ini berfungsi menghambat bau yang tak sedap akibat pembuangan urine dan lainnya.
“Ide awal pembuatan ALHAB ini, berangkat dari terciumnya bau yang tidak sedap dari kamar mandi dan WC sekolahku dulu. Dari situlah muncul ide untuk menciptakan alat penghambat bau. Ide dasar pembuatan Alhab ini diambil dari salah bagian WC yang disebut leher angsa. Dan bagian yang leher angsa ini saya terapkan untuk alat ini, kemudian saya terapkan untuk saluran pembuangan,” terang Norvita. Norvita menjelaskan alat ini telah diujicobakan sekitar setahun dirumahnya. “Hasilnya sangat memuaskan. Tidak ada bau yang dirasakan,” tambah putri I pasangan Darmoyo Dewajati dan Chunaseah.
Untuk menciptakan alat ini menjadi sebuah alat yang digunakan sebagai alat penghambat bau Norvita tidak membuat sendiri. Ini disebabkan dirinya tidak terlalu ahli dalam memproduksinya. Namun konsep pembuatan dari bentuk dan pemilihan bahan semuanya adalah ide Norvita.
Norvita mengungkapkan karyanya ini telah dalam proses dipatenkan. “ Kami berharap karya kami ini dipatenkan untuk menjaga hak cipta kami,” ujar Norvita di depan Walikota dan kepala sekolah dan guru pendamping serta Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.
Dalam membuat ALHAB, Norvita yang lahir di Brebes, 18 Maret 1993 dan bercita-cita menjadi Arsitek ini dibantu kedua rekannya yakni Wulan Nur Jatmika dan Mirzania Mahya Fathia.@mix/jogja.go.id
“Ide awal pembuatan ALHAB ini, berangkat dari terciumnya bau yang tidak sedap dari kamar mandi dan WC sekolahku dulu. Dari situlah muncul ide untuk menciptakan alat penghambat bau. Ide dasar pembuatan Alhab ini diambil dari salah bagian WC yang disebut leher angsa. Dan bagian yang leher angsa ini saya terapkan untuk alat ini, kemudian saya terapkan untuk saluran pembuangan,” terang Norvita. Norvita menjelaskan alat ini telah diujicobakan sekitar setahun dirumahnya. “Hasilnya sangat memuaskan. Tidak ada bau yang dirasakan,” tambah putri I pasangan Darmoyo Dewajati dan Chunaseah.
Untuk menciptakan alat ini menjadi sebuah alat yang digunakan sebagai alat penghambat bau Norvita tidak membuat sendiri. Ini disebabkan dirinya tidak terlalu ahli dalam memproduksinya. Namun konsep pembuatan dari bentuk dan pemilihan bahan semuanya adalah ide Norvita.
Norvita mengungkapkan karyanya ini telah dalam proses dipatenkan. “ Kami berharap karya kami ini dipatenkan untuk menjaga hak cipta kami,” ujar Norvita di depan Walikota dan kepala sekolah dan guru pendamping serta Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.
Dalam membuat ALHAB, Norvita yang lahir di Brebes, 18 Maret 1993 dan bercita-cita menjadi Arsitek ini dibantu kedua rekannya yakni Wulan Nur Jatmika dan Mirzania Mahya Fathia.@mix/jogja.go.id